How pembagian harta gono gini can Save You Time, Stress, and Money.
Wiki Article
Memenuhi sekitar nine tahapan sidang gono-gini yang dimulai dengan mediasi dan diakhiri dengan pembacaan keputusan sidang oleh hakim.
Kali ini kami akan menguraikan beberapa hal terkait pembagian harta bersama atau Gono-gini. Pengetahuan ini penting agar harta bersama yang sangat berharga dan bersejarah yang sangat penting untuk kelanjutan hidup diri sendiri dan keluarga pasca perceraian tidak jatuh pada tangan orang lain, seperti kepada seseorang yang lain oleh tindakan mantan pasangan.
Temporary Response: Ketika “harta bersama” (atau biasa disebut dengan istilah “harta gono-gini”) dijual sekalipun tanpa izin suami / istri yang terikat perkawinan yang sah berdasarkan hukum negara dan tiada perjanjian pemisahan harta yang dicatatkan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil setempat, maka dana hasil penjualan masuk dalam “harta bersama” pula, sehingga sejatinya hanya mengalih-wujudkan dari aset harta bergerak atau tidak bergerak, menjadi dana cair berbentuk uang cash (kartal) ataupun dana di rekening (giral).
Jika Anda beragama non-Muslim berlaku ketentuan Pasal 128 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang menyebutkan bahwa "Setelah bubarnya persatuan, maka harta benda dibagi dua antara suami dan istri, atau antara para ahli waris mereka masing-masing, dengan tak memperdulikan soal dari pihak yang manakah barang-barang itu diperolehnya".
Persoalan pembagian harta ini bisa diajukan bersamaan dengan gugatan cerai. Dalam hal demikian maka daftar harta bersama dan bukti-bukti bila harta tersebut diperoleh selama perkawinan disebutkan dalam alasan pengajuan gugatan cerai (posita).
Pada dasarnya, akta cerai menjadi salah satu syarat pengajuan gugatan gono-gini. Pengajuan secara langsung atau menunggu hasil cerai sebaiknya didiskusikan dengan pasangan dan penasihat hukum Anda.
Jika perhitungan harta diketahui dengan pasti besarnya persentase antara suami dan istri, maka pembagian harta dapat dibagi dengan jelas.
Ketika suami dan istri memutuskan untuk bercerai atau berpisah, pembagian harta gono gini untuk anak menjadi faktor penting yang perlu diperhatikan. Dalam hukum keluarga di Indonesia, tujuan utama adalah melindungi kepentingan terbaik anak.
Untuk suami istri yang ditinggal oleh salah satu pasangannya, maka pembagian harta warisan untuk yang beragama Islam adalah ½ dari harta peninggalan suami pembagian harta gono gini atau istri.
Harta warisan merupakan harta yang bisa dibagi jika ahli waris sudah dinyatakan meninggal. Barulah pada saat itu harta peninggalannya adalah harta warisan dan yang memiliki hak untuk mendapatkannya adalah ahli warisnya sesuai yang ditentukan dalam Undang-Undang.
Meskipun demikian, ada kalanya hal-hal tertentu terjadi di rumah tangga yang menyebabkan perkawinan tidak dapat diteruskan dan berujung pada perceraian. Setelah perceraian, harta more info bersama atau harta gono-gini yang sudah dikumpulkan selama ini sering menjadi suatu masalah yang perlu perhatian khusus.
Hal ini seperti yang disebutkan dalam pasal ninety seven Kompilasi Hukum Islam yang menjelaskan bahwa suami dan istri mempunyai hak yang sama terhadap harta bersama atau harta gono-gini.
Harta gono gini adalah istilah yang berkembang dalam tradisi masyarakat Indonesia. Namun istilah ini kemudian diimplementasikan dalam hukum perkawinan dan berlaku sampai sekarang.
Namun, masih banyak orang juga yang belum benar-benar paham mengenai hal ini sehingga pembagian harta gono gini dilakukan ketika proses perceraian atau setelah resmi bercerai.